CONTOH Analisis Strategi Marketing Public Relations Marlboro

Analisis Strategi Marketing Public Relations
Marlboro – Phillip Morris dalam Jurnal Vanguard (Sex, Lies, and Cigarettes)


Introducing New Product - New is News :
            Pada tahap ini Phillip Morris melakukan upaya perkenalan produknya dengan target anak muda di Indonesia sejak beberapa tahun silam dengan produk Marlboro kemudian sejak 2005 Phillip Morris membeli saham salah satu produsen rokok lokal terbesar Indonesia yaitu Sampoerna, dan semua itu terpublikasi oleh banyak media dan banyak diberitakan sehingga 2produk rokok ini semakin terkenal brand serta produknya di Indonesia. Kemudia Sampoerna banyak melakukan inovasi-inovasi baru dari mulai produk baru, kemasan baru, hingga iklan produk-produknya yang terbaru sehingga membuat banyak pemberitaan tentang produk Sampoerna tersebut.

Maintaning Brands :
            Cara mempertahannya brand rokoknya Marlboro dan Sampoerna melihat dan membuka pasar baru di kawasan yang konsumenya banyak yaitu Afrika dan seluruh kawasan Asia termasuk Indonesia dengan populasi tertingi ke 4 di dunia membuat Indonesia menjadi sasaran utama dalam mempertahankan brand Marlboro dan Sampoerna tetap ada, kemudia cara lain yang dilakukan adalah menargetkan pemasaran pada kaum muda yang masih punya banyak jarak umur untuk tetap membeli dan mengkonsumsi rokok sehingga brand nya menjadi tetap bertahan dan ada, kemudia cara selanjutnya produsen rokok tersebut menjadi sponsor beberapa acara dan membuat acara sendiri untuk menarik massa dan lebih menyebarluaskan lagi brand produk rokok tersebut.

Sponshorship – Special Event :
            Sampoerna sponsorship kegiatan-kegiatan music lokal maupun internasional dalam upaya memperluas pasar dan pembeli produknya kemudia termasuk juga dalam upaya memperkenalkan produk terbaru dan upaya mempertahankan brand tersebut, sampoerna juga membuat event event acara sendiri untuk menjadika target pemasaran menjadi lebih mudah karena konsumennya yang datang sendiri kepada mereka lewat acara tersebut.

Place Marketing :
            Marlboro menjadikan Indonesia serta kawasan asia dan afrika sebagai place marketing penjualan produk mereka karena terdapat banyak konsumen yang bisa dan mampu membeli produknya. Sehingga produsen rokok tersebut menargetkan asia dan eropa sebagai target place marketing mereka. Kemudian prousen rokok lokal seperti sampoerna masuk ke plosok-plsok desa dan kampung sebagai target place marketing mereka yang mereka nilai memiliki upaya untuk membeli produknya sehingga menjadi kekuatan untuk mempertahankan brand juga.

Building and Experential Marketing (BUZZ) :
            Marlboro memiliki Buzz yaitu datanglah dimana rasa itu ada Marlboro Country dan Sampoerna juga memiliki Buzz yang terkenal dan menjadi buah bibir banyak konsumennya di Indonesia yaitu ‘Go A Head’ yang menjadikan produk sampoerna lebih terkenal lagi dengan buzz tersebut kemudian dibantu dengan iklan-iklan yang sama sekali unik dengan macam-macam ceritanya sehingga menambah semakin terkenalnya produk sampoerna dengan buzz ‘Go A Head’ nya.

Business to Business :
            Marlboro memuka strategi B2Bnya dengan membeli saham Sampoerna di Indonesia sehingga bisa leluasa menjual produknya di Indonesia dengan dibantu brand dan produsen lokal dalam negerinya sendiri, kemudian strategi B2Bnya juga dilakukan dengan menyalurkan produknya ke perusahaan-perusahaan dagang seperti minimarket dan supermarket dalam hal penjualannya sehingga bisa lebih luas lagi penyebaran produknya.

Cause Related Marketing :
            Strategi CRM ini dilakukan ketika produsen rokok menjadi sponsor kegiatan music yang bertemakan ulangtahun kota atau dalam memeriahkan acara-acara tertentu didaerah-daerah yang bertemakan sosial dan menjadikan pula acara tersebut untuk promosi produk dan menjualnya dengan jasa sales-sales promotion sehingga lebih banyak melibatkan orang sehingga lebih bisa dianggap sosial strateginya.

Spoke Person :
            Bagi Marlboro serta Sampoerna nama Anna Edwards adalah spoke person atau brand ambassador yang mereka miliki untuk membantu mempromosikan produk dan membangun image perusahaan tersebut agar tetap terkenal dan bertahan, tidak hanya Anna Edwards band-band dunia juga menjadi spoke person bagi perusahaan rokok tersebut seperti Muse, Black Eyed Peas, Flo Rida dll menjadi ikon mereka dalam menarik minat konsumennya untuk datang ke acara-acara mereka dan membeli produk mereka.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

CONTOH PENULISAN FEATURE TENTANG TOKOH

TEKNOLOGI MASA DEPAN 2050